Jumat, 02 Januari 2009

Melakukan Investigative Reporting

(Oleh Diyah Kusumawardhani)
1. Conception
Tips – Sources – Reading - News break – Legwork – Tangential Angle – Observations and files
2. Feasibility Study
News value – Obstacle – Resistance – Resources – What if – Protection
3. Decission : go – no go
4. Planning and Base Building
Methods – Tasks – Roles – Schedules
5. Original Research
Record search – Interview – Observation – Comparing and contrasting – Gap closing
6. Re – evaluation : go – no go
7. Decission : go – no go
8. Key Interviews
Preparation – Control – New information
9. Final Evaluation
10. Final Decission
11. Writing and Publication
Checking and production (Fact accuration - akurasi fakta, ilustrasi, foto, grafik, tabel, check and re-check ke

sumber berita) – Follow up plan (komentar pembaca)

Contoh tema : Menjamurnya Gerakan Oposisi Menjelang Pemilu 2004

I. Conception
Menjelang ‘pesta demokrasi’ pada tahun 2004, banyak respon yang diluncurkan oleh berbagai kalangan. Baik partai politik maupun para pengamat politik. Respon yang diluncurkanpun ada yang positif maupun yang negatif. Salah satunya adalah gerakan oposisi yang menentang peran serta para politikus yang mereka anggap ‘busuk’ pada pemilu 2004.

Tips
Didapatkan dari selentingan yang timbul dalam diskusi politik antara rekan di tim dengan beberapa aktivis politik, yang berasal dari organisasi masyarakat (ormas) maupun LSM pemantau pemilu.
Sources
Sumber berita berasal dari ormas dan LSM, dan yang menjadi penguatannya adalah hasil diskusi tadi.
Reading
Gerakan oposisi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mematikan karakteristik lawan politiknya dalam pemilu 2004.
News break
Keterangan dari surat kabar dan majalah digunakan sebagai salah satu acuan dalam pengumpulan bahan berita. Misalnya tim menggunakan surat kabar seperti Republika dan majalah mingguan Tempo.
Legwork
Tim tidak terlalu mengandalkan hasil survei secara langsung karena permasalahan yang diangkat bukan merupakan suatu peristiwa atau kejadian (seperti Bom Bali), namun lebih mengutamakan penelitian dan analisa. Untuk tahap legwork, tim melakukan sight-seeing ke lembaga-lembaga politik, baik LSM, ormas, NGO, dan lain sebagainya untuk melakukan studi komparasi mengenai permasalahan yang akan diangkat.
Tangential Angle
Sisi lain yang akan diangkat adalah reaksi fungsionaris partai politik dan beberapa tokoh politik terhadap gerakan oposisi ini.
Observation and files
Setelah ditelaah melalui data dan fakta yang terkumpul, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa menjamurnya gerakan oposisi menjelang Pemilu 2004 ini disebabkan kekecewaan rakyat terhadap kinerja para pemimpin bangsa yang melakukan berbagai praktik kotor dalam menjalankan pemerintahan.

II. Feasibility Study (Uji Kelayakan)
Merupakan penelaahan atas kemungkinan-kemungkinan dan persoalan yang muncul, atau mungkin atau tidaknya kasus ini untuk diselidiki. Dalam uji kelayakan ini terdapat enam hal yang harus dipertimbangkan oleh tim, yaitu:

News Value
Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan politik. Politik erat kaitannya dengan masyarakat, khususnya masalah kebijakan yang ditelurkan oleh suatu sistim politik. Para politikus yang dianggap ‘busuk’ ini dianggap oleh rakyat tidak mampu untuk menelurkan kebijakan-kebijakan yang potensial bagi rakyat. Ditambah dengan praktek-praktek ‘kotor‘, maka lengkaplah sudah kekecewaan rakyat.
Obstacle
Tim membutuhkan ketekunan dan kesabaran dalam mengumpulkan bahan berita baik dari sumber berita maupun literatur.
Resistance
Selain itu, tim mungkin saja mendapatkan hambatan eksternal yang ditemukan diluar tim. Hal ini bisa berupa peraturan dan norma. Misalnya saja, timbul pertanyaan pantas atau tidak tim untuk mengangkat tema ini kepada publik. Kemungkinan sulitnya menemui narasumber mungkin saja terjadi karena ketidaksukaan narasumber terhadap tema yang akan diangkat.
Resources
Sumber daya harus memadai. Jumlah ideal tim bila harus melakukan tugas investigasi ini adalah lima orang. Tim tidak membutuhkan banyak orang, sedikit orang tapi mampu komitmen terhadap tugas lebih diutamakan. Selain itu, tim membutuhkan orang-orang yang memiliki hubungan dengan narasumber terkait.
What if
Kemungkinan yang dapat terjadi adalah respon negatif yang dilontarkan pihak-pihak yang tidak menyukai diangkatnya tema ini. Karena kemungkinan besar tim dapat mempublikasikan nama-nama orang yang mendapatkan predikat ‘politikus busuk’ tadi. Dan bila ternyata hasil penelitian tim salah, maka majalah atau surat kabar tempat tim bekerja dapat dikenakan delik pencemaran nama baik.
Protection
Tim berpegangan dengan asas kebebasan berpendapat pers. Atau pada pasal-pasal tertentu dari hukum yang berlaku di Indonesia, untuk menghindari delik-delik yang mungkin diluncurkan oleh pihak yang mengecam. Untuk itu tim harus bekerja sama dengan pihak yang berwajib untuk perlindungan dan penyembunyian nama narasumber yang dimintai keterangan.

III. Decission
Setelah dilakukan uji kelayakan, tim memasuki tahap selanjutnya yaitu penentuan apakah investigasi dilanjutkan atau tidak. Tim dianggap mampu untuk melewati kemungkinan-kemungkinan yang terdapat di dalam tahap uji kelayakan tadi dengan tujuan (goal) maksimum, maka tim melanjutkan tugas dengan tujuan membantu masyarakat agar tidak salah dalam menentukan pilihan aspiratornya dalam pemilu 2004 nanti. Dan agar nama para ‘politikus busuk’ tidak terpampang dalam daftar calon anggota legislatif pemilu 2004.

IV. Planning and Base Building
Adalah tahap penyusunan rencana penyelidikan. Tahap ini sudah dimulai ketika melakukan feasibility study (uji kelayakan). Ada empat kerangka kerja yang harus ditentukan dalam tahap ini, yaitu:

Methods
Metode yang digunakan adalah penyebaran angket kepada masyarakat, diskusi dengan para tokoh dan pengamat politik, analisis data dan fakta yang ditemukan di lapangan, dan wawancara dengan narasumber.

Tasks
Penentuan bahan penyelidikan dan key person (orang-orang yang akan diwawancarai) dilakukan oleh tim. Adapun bahan dari tema ini ada yang berupa studi pustaka dan ada juga yang berasal dari wawancara dan pustaka dari narasumber, ditambah hasil diskusi dengan institusi politik lainnya. Orang-orang yang akan diwawancarai (key person) misalnya antara lain:
- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, UNJ, PNJ, UMJ, Al-Azhar, IISIP, dan lainnya beserta aliansi FMI (Forum Mahasiswa Indonesia)-nya.
- Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) dan Kesatuan Mahasiswa Budhis Indonesia (Hikmabudhi) dengan aliansi MPMI (Manifesto Politik Mahasiswa Indonesia)-nya.
- Iwan Fals dan Harry Roesli dengan Gerakan Nasional Anti Politikus Busuk-nya.
- Tokoh dari partai politik yang reformis (PAN, PKS, dsb)
- Tokoh dari partai politik yang dianggap keturunan partai-partai orde baru (PDIP, Golkar, dsb)
- Pengamat Politik (Eep Saefullah Fatah, Kamarudin, Arby Sanit, dsb)
- Orang-orang yang dianggap sebagai ‘politikus busuk’ oleh rakyat (misalnya: Akbar Tandjung, Megawati, dsb)

Roles
Setelah penentuan metode dan bahan penyelidikan, saatnya tim melakukan pembagian tugas (job description) dan tanggung jawab masing-masing pelaksana.
1. A bertugas menyebar angket dan merekapitulasi hasil angket keseluruhan serta mengumpulkan bahan penyelidikan menggunakan studi pustaka.
2. B bertugas mengumpulkan bahan berita dengan melakukan diskusi kecil dengan pihak LSM, ormas, NGO, atau institusi politik lainnya.
3. C bertugas mengumpulkan data dan fakta dari hasil wawancara dengan narasumber.
4. D bertugas merekapitulasi seluruh data dan fakta yang dikumpulkan dari berbagai metode yang digunakan.
5. E bertugas merangkai keseluruhannya menjadi sebuah naskah berita siap tampil.

Schedules
1. Tiga hari pertama menyebarkan angket kepada masyarakat, dan hasilnya langsung direkapitulasi.
2. Hari ke-4 sampai dengan ke-6, melakukan studi pustaka dan kunjungan beserta diskusi-diskusi kecil dengan pihak-pihak terkait.
3. Hari ke-5 sampai dengan ke-11, melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh yang sudah ditentukan.
4. Hari ke-12, menggabungkan seluruh bahan berita yang didapat.
5. Hari ke-13, merangkai seluruh bahan berita menjadi sebuah naskah berita.
6. Hari ke-14, deadline naskah berita.

V. Original Research
Dalam tahap ini terdapat lima kerangka kerja, yaitu:
Record search
Data yang sudah didapat baik pengamatan dan analisa literatur serta wawancara dan keterangan di informasikan sebagai laporan sementara.
Interview
Mewawancarai key person yang sudah ditentukan sebelumnya.
Observation
Melakukan pengamatan lapangan dengan menggunakan metode angket yang disebarkan kepada masyarakat.
Comparing and Contrasting
Membandingkan hasil angket, diskusi, studi pustaka dan wawancara. Kesemuanya dikumpulkan kemudian dibandingkan sambil dicari kekurangannya.
Gap closing
Penelitian dilaporkan, kemudian disusun dan digabungkan dengan hasil wawancara dan observasi (pengamatan langsung). Kemudian hasil yang diperoleh tadi (berupa fakta) dibandingkan satu dengan yang lainnya. Seluruh data dan fakta ditelaah dan dibandingkan dengan rencana awal yang telah disusun. Bila ada data dan fakta yang dianggap kurang, maka pengumpulan data dan fakta masih terus dilanjutkan sampai hasilnya maksimal. Dari hasil dan penyelidikan penelitian ditemukan parameter penyebutan ‘politikus busuk’ terhadap para politikus Indonesia, nama-nama para ‘politikus busuk’ tadi, dan daftar praktek ‘kotor’ yang dilakukannya.

VI. Re-evaluation
Pada tahap ini, tim akan berkumpul dan melakukan rapat dengan dewan redaksi untuk melaporkan proggres reportnya. Ada beberapa kemungkinan yang dihasilkan melalui rapat dewan redaksi tadi, yaitu:
1. Investigasi dihentikan (no go), bila ternyata seluruh data atau fakta yang ditemukan tidak sesuai dan harus “dibuang”. Ini adalah kemungkinan yang terburuk yang mungkin ditemukan.
2. Investigasi dihentikan (no go) namun data atau fakta yang ditemukan disimpan untuk tema atau kasus lain yang akan diangkat. Hal ini mungkin terjadi bila ternyata data atau fakta yang ditemukan ternyata tidak sesuai dengan tujuan dan tema awal, namun dari data atau fakta yang ditemukan terdapat suatu informasi yang menarik.
3. Investigasi dilanjutkan (go), tapi masih perlu adanya kelengkapan data atau fakta dan ada beberapa data dan fakta yang tidak harus diungkap dalam investigasi ini (minimum).
4. Investigasi dilanjutkan (go) dan semua data dan fakta yang ditemukan boleh diungkap dalam penyajiannya (maksimum).

VII. Decission
Tahap pengambilan keputusan yang kedua ini dilakukan oleh pihak redaksi dalam rapat dewan redaksi. Investigasi akan dihentikan bila kemungkinan data atau fakta yang ditemukan tidak sesuai dengan tema dan tujuan awal investigasi. Dan investigasi akan dilanjutkan bila data atau fakta yang terkumpul sesuai dengan tema dan tujuan awal investigasi.

VIII. Key Interviews
Preparation
Tim menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan, misalnya:
1. Apa definisi dari ’politikus busuk’?
2. Apa parameter yang menyebabkan seseorang di cap sebagai ’politikus busuk’?
3. Kejahatan apa sajakah yang bisa membuat seseorang dikatakan sebagai ’politikus busuk’?
4. Menurut Anda (berdasarkan parameter yang ditetapkan) siapa sajakah yang termasuk ke dalam ’politikus busuk’ tadi?
5. Apakah ini merupakan salah satu upaya ‘pembunuhan karakter’ terhadap orang-orang tertentu?
6. Apakah ini termasuk upaya untuk menyadarkan rakyat terhadap fenomena politik yang terjadi dewasa ini?
7. Bagaimana sikap Anda terhadap cap ’politikus busuk’ yang diberikan masyarakat kepada Anda?
8. Dan sebagainya.
Control
Adanya proses pengontrolan yang dilakukan oleh pimpinan tim, agar investigasi sesuai dengan tujuan awal tim.
New Information
Kemungkinan berkembangnya masalah dapat terjadi. Dalam wawancara, berkembangnya masalah dapat digunakan sebagai informasi baru selama tidak keluar dari jalur penelitian dan tujuan awal tim.

IX. Final Evaluation
Adalah evaluasi terakhir yang dilakukan dengan seluruh dewan redaksi termasuk pimpinan redaksi. Rapat dewan redaksi ini dilakukan pada hari ke-12 atau ke-13, sebelum deadline liputan. Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim dilaporkan kepada forum rapat untuk ditanggapi dan dinilai, apakah layak untuk dimuat atau tidak.

X. Final Decission
Diambil dalam rapat dewan redaksi yang terakhir bersamaan dengan proses final evaluation. Penilaian yang dilakukan oleh pimpinan redaksi menentukan dimuat atau tidaknya penyelidikan ini. Bila pemimpin redaksi menganggap hasil penyelidikan layak untuk dipublikasikan maka hasil penyelidikan tadi akan menghiasi halaman surat kabar atau majalah yang bersangkutan. Namun bila tidak, ya sebaliknya.

XI. Writing and Publication
Tahap terakhir dari reportase investigasi, yaitu apabila semua tahapan sudah dilalui dengan baik maka tahap terakhir adalah menulis dan mempublikasikannya. Dalam tahap ini ada dua kerangka kerja, yaitu checking and production dan follow up plan.

Tahap checking and production redaksi harus memperhatikan akurasi fakta, ilustrasi, foto, grafik, dan tabel yang akan membantu menerangkan tema atau topik yang akan dipublikasikan. Kerja tim selesai sampai disini, sampai dipublikasikannya hasil penyelidikan ke publik.

Setelah dipublikasikan, maka tahap terakhir sekali adalah follow up plan, yaitu memperhatikan feed back yang berupa tanggapan dan komentar pembaca. Untuk follow up plan dapat dilakukan oleh teman-teman di redaksi. Hasil follow up plan ada dua, yaitu bila pembaca menyukai hasil berita, maka investigasi dengan tema yang sama akan dilanjutkan. Tapi bila pembaca tidak atau kurang menyukai berita kita, maka investigasi dicukupkan dan saatnya beralih ke tema yang lain.

Tidak ada komentar: