Sabtu, 24 November 2007

(Resensi) Kuasa Media Barat


Judul Buku : Kuasa Media
Penulis : Noam Chomsky
Penerbit : Pinus Jogjakarta
Cetakan : 1 September 2005
Tebal : 81 Halaman



Bukan rahasia lagi, sejarah Amerika yang mencoba menjadi penguasa dunia dibangun oleh kebohongan dan ketidakjujuran. Untuk melanggengkan kekuasaannya dikancah politik global, Amerika melakukan berbagai cara agar kepentingan-kepentingan politiknya tercapai. Salah satunya adalah memanfaatkan media. Di dalam buku kecil ini, Noam Chomsky, seorang tokoh yang kerap melancarkan kritiknya atas kebijakan politik Amerika menguraikan dengan jelas modus mereka melancarkan propaganda lewat media.

Setidaknya, ada tiga cara Amerika dalam memanfaatkan media untuk kepentingan mereka. Diantaranya, Pertama dengan industri humas. Industri humas Amerika di desain dan didanai untuk mengontrol opini publik. Jadi, beberapa industri humas tidak independen, tetapi bekerja untuk kepentingan pemerintahan Amerika. Mereka memanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi dalam bidang tersebut untuk mematahkan setiap opini yang berseberangan dengan kepentingan Amerika, termasuk menghambat opini-opini yang tidak menyepakati kepentingan-kepentingan mereka.

Kedua, merekayasa opini. Di dalam sejarah Amerika, rakyat dipaksa untuk menyepakati perang. Rakyat yang kebanyakan anti perang berkat rekayasa opini yang dilakukan, kemudian diarahkan untuk menyepakati perang (Kasus perang Dunia II). Ketiga, memelintir sejarah. Di dalam sebuah kasus perang, usaha yang dilakukan adalah dengan memelintir sejarah. Yaitu merekayasa keadaan, ketika pemerintah Amerika melakukan serangan dan menghancurkan satu pihak, seakan-akan sedang melindungi dan mempertahankan diri dari para penyerang atau monster penghancur dan seterusnya.

Ketiga hal tersebut yang bisa saya tangkap dalam buku kecil ini. Setidaknya, apa yang telah ditulis Chomsky ini sedikit memberikan pencerahan dan menyadarkan pembacanya bagaimana media cukup efektif dalam rangka merekayasa sebuah opini. Sehingga, ketika kita membaca berita asing (yang juga sering disiarkan media kita) perlu kiranya disikapi dengan kritis dan skeptis agar kita bisa menemukan kebenaran yang sesungguhnya.
--
Di sisi lain, setelah membaca buku ini, seolah kita diingatkan untuk mempelajari kembali studi media agar kita bisa cermat dalam memahami kebenaran sebuah berita atau opini yang dilancarkan pihak asing (Media Barat). Maka, mempelajari metode penelitian media seperti analisis framing, wacana, semiotika dll itu perlu untuk membantu kita mengungkap bias media sehingga kebenaran sebuah peristiwa bisa kita temukan. (Sudaryono Achmad, Aktivis Communicare Institute, Jakarta)

Tidak ada komentar: